Rabu, 03 November 2010

Mengatur Keuangan Keluarga_Berbau Religius..

Cetak
Ditulis oleh Pst. Budi Djunaedi   
Ibrani 13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : ”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (TB LAI)                            
Bagaimana keadaan keuangan  saudara pada saat ini ? 
Apakah saudara senantiasa berkekurangan ? 
Apakah pengeluaran     saudara lebih besar dari penghasilan saudara ? 
Apakah  saudara memiliki  banyak utang ? Apakah saudara gali lubang tutup lubang untuk memenuhi  keuangan saudara ?   
Apakah saudara tidak dapat membayar tagihan-tagihan saudara tepat waktunya , sehingga dikejar-kejar debt collector? 
Apakah saudara mengalami kesulitan keuangan ? 
Jika ya, baiklah saudara mulai kembali belajar kebenaran Firman Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan saudara sehari-hari.  Jika saudara menerapkan prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam keuangan saudara, maka saudara tidak perlu kuatir dengan keadaan ekonomi yang terjadi saat ini. Saudara tidak perlu kuatir dengan hidup saudara karena “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan saudara dan Allah sekali-kali tidak akan meninggalkan saudara”, artinya Allah senantiasa memperhatikan apa yang saudara butuhkan, Allah senantiasa mencukupkan segala kebutuhan saudara, Allah senantiasa menyediakan  segala keperluan saudara.
Tetapi ada syarat yang harus anda perhatikan : pertama, janganlah saudara menjadi hamba uang dan yang kedua, cukupkan diri saudara dengan apa yang ada pada saudara. Allah ingin anak-anaknya hidup dalam berkat-berkat Tuhan,  untuk itu saudara harus taat akan Firman Tuhan.   
Ketika Allah memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian, mereka tidak kekurangan satu apapun, walaupun mereka ada di padang gurun selama 40 tahun.  Allah senantiasa mencukupkan segala kebutuhan mereka. Mereka memerlukan daging, dan Allah mengirimkan burung puyuh . Mereka memerlukan roti, dan Allah mengirimkan mereka manna, tetapi ada sebagai umat Israel tidak taat akan firmanNya, mereka menjadi hamba uang. Mereka mengumpulkan m anna lebih dari yang diperintahkan Tuhan, sehingga manna menjadi busuk ( Keluaran 16)Seringkali kita tidak dapat menikmati berkat-berkat Tuhan karena tidak taat akan firman Tuhan.  Uang yang kita hasilkan habis untuk biaya rumah sakit, habis untuk membayar utang-utang,  habis ditipu orang, dan  ada saja macam-macam pengeluaran yang tidak kita duga, sehingga kita senantiasa mengalami kekurangan , kita menjadi serakah, dan menjadi hamba uang. Kita melakukan korupsi dan tidak jujur dalam bisnis kita.  

Orang-orang yang melakukan korupsi dan kejahatan adalah orang-orang yang berkekurangan, lebih miskin daripada orang-orang miskin . 
Roma 1:17 “....Orang benar akan hidup oleh iman” Orang yang percaya kepada Tuhan akan hidup oleh iman, akan hidup oleh firman Allah, karena “iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17) Untuk itu kita harus belajar dan melakukan prinsip-prinsip firman Tuhan agar hidup dalam berkat-berkat Tuhan. Bagaimana prinsip alkitab dalam mengatur keuangan kita ?

Pertama,  Berilah persepuluhan dari semua penghasilan kita
Amsal 3:9-10  “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya”  (TB LAI)
Tuhan inginkan kita memberi  yang terbaik untuk Dia, dengan hasil pertama dari segala penghasilan kita. Persepuluhan adalah prinsip Alkitab dalam kita memuliakan Tuhan, Jika kita tidak memberi persepuluhan, maka kita telah mencuri miliknya Tuhan. Maleakhi 3:9-10 “Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa. Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai kelimpahan” (TB LAI)
 
Kedua, mulailah menabung secara teratur dan melakukan investasi dengan bijaksana
Amsal 21:20 “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya” (TB LAI)Menabung artinya menyimpan sebagian dari uang kita, yang akan kita gunakan sewaktu-waktu kita butuhkan atau untuk digunakan di waktu yang akan datang.
Jika saudara sudah memberikan persepuluhan, diharapkan saudara mulai  menabung.  Tetapi jika saudara tidak memberikan persepuluhan, maka sia-sialah tabungan saudara, seperti  apa yang dikatakan Yesus  tentang orang kaya yang bodoh.  “Lalu katanya : inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku : Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya :Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti ?” Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah” (Lukasa 12:18-21 TB LAI)
Ada banyak orang Kristen yang bodoh, mereka tidak mempunyai tabungan. Mereka menghabiskan semua uang yang mereka hasilkan.  Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk belajar kepada semut. “Hai pemalas, pergilah kepada semut perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak; biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen “(Amsal 6:6-8)  

Ketiga, Membelanjakan uang dengan bijaksana
Saat ini kita hidup di dalam dunia yang menawarkan begitu banyak produk,  Ada banyak produk-produk baru yang ditawarkan di media,  iklan di TV, surat kabar dan lain sebagainya. Seringkali kita tidak tahan dengan tawaran iklan tersebut, kepingin membeli.  Banyak orang membeli suatu produk bukan karena suatu kebutuhan, tetapi berdasarkan gengsi. Membeli suatu produk karena ikut-ikutan teman,  padahal produk tersebut tidak mereka butuhkan.Alkitab mengajarkan kita agar mengeluarkan uang dengan bijaksana. Membeli suatu barang berdasarkan apa yang kita butuhkan. 1 Timotius 6:5 “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah” (TB LAI)  artinya, kita membeli suatu barang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Kehidupan orang-orang percaya adalah hidup dalam kesederhanaan, bukan bermewah-mewah.  1 Tesalonika 4:11 “Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka” (TB LAI) Titus 2:2 “Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan” (TB LAI) Mazmur 116:6 “TUHAN memelihara orang-orang sederhana..”(TB LAI)

Keempat,  Memperhatikan kebutuhan orang tua kita
Efesus 6:1-2 “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu itu adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini.  (TB LAI)
Bagaimana kita dapat menghormati orang tua kita ? dengan mendukung keuangan mereka, dengan memperhatikan kebutuhan mereka.  Orang tua kita telah berjuang membesarkan kita, memberikan kita makanan, pakaian, kesehatan dan pendidikan. Orang tua kita telah memenuhi  segala kebutuhan kita. Coba saudara hitung berapa uang yang orang tua saudara keluarkan sejak saudara lahir sampai saudara dapat mencari uang sendiri ! Orang-orang percaya yang tidak memperhatikan orang tua dan keluarganya adalah orang-orang yang murtad.  1 Timotius 5:8 “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman. (TB LAI)
Perhatikanlah kebutuhan orang tua saudara selama mereka masih hidup, senangkanlah mereka dengan berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada saudara.
Kelima, Bantulah orang-orang miskin, anak yatim piatu dan mereka yang membutuhkan
Kehidupan orang percaya  adalah hidup dalam berkat. Saudara diberkati supaya saudara dapat memberkati orang lain. Kejadian 12:2 “Aku akan....memberkati engkau....dan engkau akan menjadi berkat”(TB LAI)  Ada banyak orang Kristen yang dapat memberi begitu banyak ke gereja, tetapi tidak memperdulikan kebutuhan orang-orang lain yang membutuhkan. Mereka begitu pelit memberi kepada orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.  Ada banyak pengusaha-pengusaha Kristen yang menggaji karyawannya di bawah standard, walaupun mereka mampu untuk menggaji lebih besar. 
Saudara diberkati, supaya saudara dapat memberkati orang lain.Alkitab mengajarkan kepada kita untuk memberi, memberi kepada orang-orang miskin, yatim piatu dan mereka yang membutuhkan. 2 Korintus 8:13 “Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. “ (TB LAI)
Orang-orang Kristen yang diberkati harus memperhatikan orang-orang miskin,  anak yatim piatu, janda-janda miskin dan orang-orang yang membutuhkan.  Pada waktu kita memberi kepada mereka, kita memberi kepada Tuhan  Matius 25:34-40 “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang disebelah kananNya : Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi  Aku makan, ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; Ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dldalam penjara, kamu mengunjungi AKU. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya : Tuhan bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum ? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian ? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau di dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau ? Dan Raja itu akan menjawab mereka : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (TB LAI)  

(Disampaikan dalam ibadah pemulihan, Sabtu 29 Agustus 2009 di Firman Hidup Center, Surabaya)

(http://www.firman-hidup.com/index.php?view=article&catid=3:khotbah&id=57:keuangan-keluarga&tmpl=component&print=1&page=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar